Login to your account

Username *
Password *
Remember Me

Create an account

Fields marked with an asterisk (*) are required.
Name *
Username *
Password *
Verify password *
Email *
Verify email *

ꦌꦱ꧀ꦱꦻ | Essay

Ki Sutatmo Bukit Bangkel

Ki Sutatmo Bukit Bangkel

Di sini, di puncak bukit Bangkel, Srimulyo, Piyungan, Bantul, bersemayam jasad seorang tokoh yg mungkin jarang disebut atau bahkan tak diingat (lagi). Dia adalah KPH. Sutatmo Suryokusumo (dikenal juga Ki Sutatmo). Siapa tokoh ini? Barangkali, mereka yg datang ke bukit Bangkel lebih mengenal tempat ini --semata-mata-- hanya sebatas tempat menikmati sunset atau sunrise (sewakti-waktu), sambil ditemani segelas penuh teh nasgitel dan hidangan gorengan tradisional. Mungkin saja mereka yg datang ke bukit ini lebih mengenalnya sebagai tempat pariwisata baru yg semakin bermunculan di seantero Jogja. Datang sekadar untuk ber selfie demi rutinitas upload status; "Aku sudah di sini", teriaknya.

Sebuah Kisah --sesederhana apapun-- penting diceritakan. Apalagi itu menyangkut sejarah yg kita pernah pelajari. Barangkali ketika kita bertanya pada pengunjung di bukit Bangkel itu tentang siapa Ki Hajar Dewantara atau dr. Suwardi Suryaningrat? Dugaan saya banyak dari mereka yang tahu. Tapi, bertanyalah pada mereka, siapa Ki Sutatmo Suryokusumo? Mungkin saja tidak banyak yg mengerti.

Sebuah tempat wisata --dalam pandangan saya-- jika berdekatan dengan sebuah tempat yg memiliki nilai kesejarahan semestinya tidak terpisahkan. Tanggung jawab pengelola diantaranya mencari cara bagaimana kita datang tak sekadar menikmati senja dan selfie saja. Tetapi juga bagaimana mengenalkan bahwa di puncak bukit Bangkel itu, kita juga dapat pengetahuan tentang jasad siapa bersemayam di makam keluarga itu?

Barangkali, jika tak ada Ki Sutatmo yg selalu memanggil sepupunya itu dengan sebutan Ki Ajar, saat ini kita barangkali tidak tahu Ki Hajar Dewantara. Kita sebatas mengenalnya sebagai dr. Suwardi Suryaningrat. Karena cara sepupunya memanggil dr. Suwardi dengan sebutan Ki Ajar, maka di usia tuanya, dr. Suwardi mengubah namanya menjad Ki Hajar Dewantara, tokoh Budhi Utomo yg kita kenal itu.

Ki Sutatmo, sepupu dr. Suwardi itu, dimakamkan di Bukit Bangkel Srimulyo. Di Desa dengan begitu banyak jejak sejarah, tapi seperti tak tersentuh. Ah, saya sudah berziarah ke sana pada sebuah senja yang sendu. Melihat dari dekat, bagaimana bukit Bangkel menggeliat.

Ledhok Bintaran, Oktober 2020
By Akhmad Fikri AF.


Read 2716 times Last modified on Monday, 23 November 2020 05:23
Rate this item
(0 votes)
Login to post comments


ꦱꦼꦏꦽꦠꦫꦶꦪꦠ꧀ Sekretariat:

ꦏꦩ꧀ꦥꦸꦁꦄꦏ꧀ꦱꦫꦥꦕꦶꦧꦶꦠ

ꦧꦶꦤ꧀ꦠꦫꦤ꧀ꦮꦺꦠꦤ꧀ꦱꦿꦶꦩꦸꦭ꧀ꦚꦥꦶꦪꦸꦁ

ꦔꦤ꧀ꦧꦤ꧀ꦠꦸꦭ꧀ꦪꦺꦴꦒ꧀ꦚꦏꦂꦠ

 

Kampung Aksara Pacibita

Bintaran Wetan 06 Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55792

Gerbang Praja

Jogjakarta Kota Hanacaraka ꧋ꦗꦺꦴꦒ꧀ꦗꦏꦂꦠꦏꦺꦴꦠꦲꦤꦕꦫꦏ꧉

Jogjakarta Kota Hanacarak...

꧋ꦱꦼꦧꦸꦮꦃꦒꦼꦫꦏ꧀ꦥꦼꦫꦸꦧꦲꦤ꧀ꦝꦶꦪꦩ꧀ꦝꦶꦪꦩ꧀ꦠꦼꦔꦃꦣꦶꦭꦏꦸꦏꦤ꧀꧈ꦊꦣꦏꦤ꧀ꦚ...

Sultan HB X: Aksara Jawa Sangat Penting bagi Masyarakat Jogja

Sultan HB X: Aksara Jawa...

Harianjogja.com, JOGJA- Pemda DIY meluncurkan rest...

Pelestarian Budaya Dimulai dari Keluarga

Pelestarian Budaya Dimula...

JOGJA – Upaya pelestarian budaya Jawa terus dilaku...

Gerbang Praja Bumikan Bahasa, Aksara, dan Adab Jawa

Gerbang Praja Bumikan Bah...

IBTimes.ID-Yogyakarta-Gerbang Praja singkatan dari...

Video Terbaru ꦮ꦳ꦶꦣꦶꦪꦺꦴꦠꦼꦂꦧꦫꦸ

Data Kunjungan ꦣꦠꦏꦸꦚ꧀ꦗꦸꦔꦤ꧀

305873
ꦲꦫꦶꦆꦤꦶ Hari ini ꦲꦫꦶꦆꦤꦶ Hari ini 331
ꦏꦼꦩꦫꦶꦤ꧀ Kemarinꦏꦼꦩꦫꦶꦤ꧀ Kemarin278
ꦩꦶꦁꦒꦸꦆꦤꦶ Minggu iniꦩꦶꦁꦒꦸꦆꦤꦶ Minggu ini1773
ꦧꦸꦭꦤ꧀ꦆꦤꦶ  Bulan iniꦧꦸꦭꦤ꧀ꦆꦤꦶ Bulan ini5482
ꦏꦼꦱꦼꦭꦸꦫꦸꦲꦤ꧀  Keseluruhanꦏꦼꦱꦼꦭꦸꦫꦸꦲꦤ꧀ Keseluruhan305873